REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Diabetes mellitus saat ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Bayi dan anak-anak juga menderita diabetes mellitus.
Data Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sejak Mei 2009 hingga Februari 2011 menunjukkan 590 anak dan remaja berusia di bawah 20 tahun yang menyandang diabetes tipe 1 di seluruh Indonesia.
"Data ini diperkirakan merupakan puncak gunung es sehingga jumlah penderita yang sesungguhnya di populasi tentu lebih banyak lagi yang masih belum terdeteksi," tutur Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL),Tjandra Yoga Aditama kepada Republika di Jakarta, Selasa (15/11).
Bila jumlah anak 0-18 tahun Indonesia ± 83 juta jiwa, maka kasus DM tipe 1 pada anak yang telah ditemukan mencapai 0,00711 permil.
Dijelaskan riwayat lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2,5 kg mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena dibetes dibanding dengan bayi lahir dengan BB normal. "Faktor risiko ini yang tidak bisa dimodifikasi," kata Tjandra.
Sumber : yahoo.com
Selasa, 22 November 2011
Punya Anak, Bisa Turunkan Resiko Penyakit Jantung
REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA – Menjadi ayah mungkin penanda awal memasuki usia tua, tetapi bisa juga membuat seorang pria bertahan hidup.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction, menunjukkan bahwa para pria yang menjadi ayah lebih kecil kemungkinannya meninggal akibat serangan jantung daripada yang tidak memiliki anak.
Penelitian yang dilakukan oleh AARP—pemerintah AS bersama sejumlah universitas—ini merupakan yang terbesar, yang mencari tahu hubungan kesuburan pria dengan tingkat kematian dengan melibatkan hampir 138 ribu pria.
Sekalipun penelitian semacam ini tidak bisa membuktikan hubungan antara menjadi ayah dan tingkat kematian, sejumlah pakar penyakit jantung mengatakan ada banyak alasan untuk berpikir keduanya bisa saja saling berkaitan.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perkawinan, memiliki banyak teman dan bahkan memelihara binatang dapat menurunkan resiko terkena masalah jantung dan kematian akibat gagal jantung. Dan bisa saja, anak-anak akan membantu merawat Anda, atau memberikan alasan pada kita agar lebih memerhatikan kesehatan diri sendiri.
Selain itu, juga tentunya dibutuhkan gen yang cukup baik bagi seorang ayah yang memiliki anak. Ketidakmampuan untuk memiliki anak bisa berarti kelemahan genetik yang dapat menyebabkan masalah jantung saat berada di jalan.
"Ada bukti yang menunjukkan bahwa tingkat kesuburan pria merupakan jendela bagi kesehatannya di kemudian hari," kata DR Michael Eisenberg, seorang spesialis urologis dan kesuburan dari Universitas Stanford.
Sumber ; yahoo.com
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction, menunjukkan bahwa para pria yang menjadi ayah lebih kecil kemungkinannya meninggal akibat serangan jantung daripada yang tidak memiliki anak.
Penelitian yang dilakukan oleh AARP—pemerintah AS bersama sejumlah universitas—ini merupakan yang terbesar, yang mencari tahu hubungan kesuburan pria dengan tingkat kematian dengan melibatkan hampir 138 ribu pria.
Sekalipun penelitian semacam ini tidak bisa membuktikan hubungan antara menjadi ayah dan tingkat kematian, sejumlah pakar penyakit jantung mengatakan ada banyak alasan untuk berpikir keduanya bisa saja saling berkaitan.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perkawinan, memiliki banyak teman dan bahkan memelihara binatang dapat menurunkan resiko terkena masalah jantung dan kematian akibat gagal jantung. Dan bisa saja, anak-anak akan membantu merawat Anda, atau memberikan alasan pada kita agar lebih memerhatikan kesehatan diri sendiri.
Selain itu, juga tentunya dibutuhkan gen yang cukup baik bagi seorang ayah yang memiliki anak. Ketidakmampuan untuk memiliki anak bisa berarti kelemahan genetik yang dapat menyebabkan masalah jantung saat berada di jalan.
"Ada bukti yang menunjukkan bahwa tingkat kesuburan pria merupakan jendela bagi kesehatannya di kemudian hari," kata DR Michael Eisenberg, seorang spesialis urologis dan kesuburan dari Universitas Stanford.
Sumber ; yahoo.com
Manfaat Suara Ibu untuk Pertumbuhan Otak Bayi
TRIBUNNEWS.COM - Selain menjadi asupan utama bagi bayi, ASI menjadi stimulasi bagi bayi. Stimulasi terjadi saat bayi sedang menyusu ibu. Sentuhan maupun suara yang diberikan oleh ibu menjadi rangsangan bagi bayi yang penting bagi perkembangan otaknya.
Perkembangan otak memang tidak semata-mata diperoleh dari asupan makanan bergizi. Stimulasi atau rangsangan harus diberikan pula, bahkan ketika bayi masih berada dalam kandungan. Stimulasi tidak mesti dengan memperdengarkan lagu klasik. Suara ibu dapat menjadi stimulus bagi janin.
"Suara ibu adalah suara paling merdu yang terdengar oleh bayi dan itu menjadi stimulasi baik bagi bayi juga," ungkap spesialis anak dari RS Premier Bintaro, Tangerang Dr. Nita Ratna Dewanti, Sp.A.
Meski demikian, jangan lupakan pula kebutuhan dasar anak selain nutrisi dan stimulasi. Ingat saja bahwa kebutuhan dasar anak, selain asuh (lewat nutrisi, ASI, imunisasi) dan asih (kasih sayang, emosi), juga harus ditambah dengan asah (agama, moral) agar anak benar-benar sehat dalam pertumbuhan dan perkembangannya, baik secara fisik maupun mental.
Sumber : yahoo.com
Perkembangan otak memang tidak semata-mata diperoleh dari asupan makanan bergizi. Stimulasi atau rangsangan harus diberikan pula, bahkan ketika bayi masih berada dalam kandungan. Stimulasi tidak mesti dengan memperdengarkan lagu klasik. Suara ibu dapat menjadi stimulus bagi janin.
"Suara ibu adalah suara paling merdu yang terdengar oleh bayi dan itu menjadi stimulasi baik bagi bayi juga," ungkap spesialis anak dari RS Premier Bintaro, Tangerang Dr. Nita Ratna Dewanti, Sp.A.
Meski demikian, jangan lupakan pula kebutuhan dasar anak selain nutrisi dan stimulasi. Ingat saja bahwa kebutuhan dasar anak, selain asuh (lewat nutrisi, ASI, imunisasi) dan asih (kasih sayang, emosi), juga harus ditambah dengan asah (agama, moral) agar anak benar-benar sehat dalam pertumbuhan dan perkembangannya, baik secara fisik maupun mental.
Sumber : yahoo.com
Manfaat Suara Ibu untuk Pertumbuhan Otak Bayi
TRIBUNNEWS.COM - Selain menjadi asupan utama bagi bayi, ASI menjadi stimulasi bagi bayi. Stimulasi terjadi saat bayi sedang menyusu ibu. Sentuhan maupun suara yang diberikan oleh ibu menjadi rangsangan bagi bayi yang penting bagi perkembangan otaknya.
Perkembangan otak memang tidak semata-mata diperoleh dari asupan makanan bergizi. Stimulasi atau rangsangan harus diberikan pula, bahkan ketika bayi masih berada dalam kandungan. Stimulasi tidak mesti dengan memperdengarkan lagu klasik. Suara ibu dapat menjadi stimulus bagi janin.
"Suara ibu adalah suara paling merdu yang terdengar oleh bayi dan itu menjadi stimulasi baik bagi bayi juga," ungkap spesialis anak dari RS Premier Bintaro, Tangerang Dr. Nita Ratna Dewanti, Sp.A.
Meski demikian, jangan lupakan pula kebutuhan dasar anak selain nutrisi dan stimulasi. Ingat saja bahwa kebutuhan dasar anak, selain asuh (lewat nutrisi, ASI, imunisasi) dan asih (kasih sayang, emosi), juga harus ditambah dengan asah (agama, moral) agar anak benar-benar sehat dalam pertumbuhan dan perkembangannya, baik secara fisik maupun mental.
Sumber : yahoo.com
Perkembangan otak memang tidak semata-mata diperoleh dari asupan makanan bergizi. Stimulasi atau rangsangan harus diberikan pula, bahkan ketika bayi masih berada dalam kandungan. Stimulasi tidak mesti dengan memperdengarkan lagu klasik. Suara ibu dapat menjadi stimulus bagi janin.
"Suara ibu adalah suara paling merdu yang terdengar oleh bayi dan itu menjadi stimulasi baik bagi bayi juga," ungkap spesialis anak dari RS Premier Bintaro, Tangerang Dr. Nita Ratna Dewanti, Sp.A.
Meski demikian, jangan lupakan pula kebutuhan dasar anak selain nutrisi dan stimulasi. Ingat saja bahwa kebutuhan dasar anak, selain asuh (lewat nutrisi, ASI, imunisasi) dan asih (kasih sayang, emosi), juga harus ditambah dengan asah (agama, moral) agar anak benar-benar sehat dalam pertumbuhan dan perkembangannya, baik secara fisik maupun mental.
Sumber : yahoo.com
Kiat Membeli Oleh-oleh yang Ringkas
Kiat untuk membeli oleh-oleh seringkas mungkin supaya tidak merepotkan kita sendiri:
1. Ringan dan mudah dibawa
Aturan pertama untuk oleh-oleh adalah cari yang paling ringan dan mudah dibawa, tetapi sesuai dengan karakter penerima oleh-oleh. Semakin kenal Anda dengan orang yang akan diberi oleh-oleh, akan makin mudah mencarinya.
Jika kakak Anda sangat menyukai hal-hal yang berbau etnis, maka carilah benda yang kecil, ringan, dan mudah dibawa, seperti gelang, kalung atau pajangan dari kayu atau bambu, tapi bukan arca batu. Kalaupun ingin memberi benda besar dan berat, sisihkan dana untuk biaya pengiriman dan aturlah pengiriman oleh-oleh tersebut daripada Anda repot membawanya sendiri.
2. Paket hemat
Biasanya toko suvenir juga menjual barang-barang dalam bentuk paket selain satuan. Printilan seperti gantungan kunci dan bolpen tersedia dalam satu paket berisi beberapa buah dengan harga yang lebih murah daripada satuan.
Oleh-oleh semacam ini cocok untuk teman-teman kantor atau kampus. Di samping menghemat budget, nggak akan ada saling iri karena oleh-oleh yang berbeda. Anda pun tak perlu pusing memikirkan berbagai jenis oleh-oleh yang harus dibeli.
3. Makanan dan minuman
Pilihan lain untuk oleh-oleh adalah makanan atau minuman khas setempat. Namun oleh-oleh jenis ini banyak kendalanya: lumayan berat, tidak awet (bila makanan basah), dan cukup repot membawanya.
Kelebihannya, oleh-oleh jenis ini mudah didapat dan tidak perlu memikirkan soal kecocokan karena bisa untuk siapa saja. Dari segi budget pun bisa cukup hemat karena Anda tidak perlu membeli sesuai jumlah orang yang akan diberi. Di kantor, satu loyang kue atau seplastik besar keripik bisa untuk satu departemen.
4. T-shirt
Mengapa di mana-mana dijual t-shirt bertuliskan nama lokasi tujuan? Ya karena T-shirt adalah benda paling awam yang dipakai semua orang dan umumnya orang ingin punya kenang-kenangan yang bisa dipakai.
Selain mudah dikemas di dalam tas karena tinggal dilipat di antara barang-barang lainnya, juga tersedia dalam banyak pilihan desain, warna dan harga. Namun T-shirt bisa jadi tidak praktis dan berharga mahal kalau semua rekan kantor Anda belikan, apalagi bila Anda membeli kaus di AS atau Eropa. Maka pikirkan benar-benar siapa yang akan Anda beri kaus supaya tidak kebanyakan dan kemahalan.
5. Beli di mana
Membeli oleh-oleh di bandara pasti harganya melonjak tinggi. Umumnya orang beli di toko suvenir yang berlokasi dekat pusat turis, tapi biasanya harga barang-barang di sini agak mahal. Jika Anda memang berniat belanja banyak dan punya cukup waktu, carilah pasar atau pertokoan tempat warga lokal biasa berbelanja.
Biasanya harga di tempat-tempat seperti ini lebih murah daripada toko di area pusat turis. Pilihan lain adalah supermarket atau toko yang menyediakan beragam jenis oleh-oleh. Memang lebih mahal daripada pasar, tetapi lebih murah daripada toko suvenir.
6. Ukur kemampuan diri
Jangan memaksakan diri dalam membeli oleh-oleh. Kalau memang tidak ada budget, tak perlu pusing beli oleh-oleh, kecuali Anda diberi uang tunai oleh si penitip untuk beli sesuatu. Memang oleh-oleh hampir seperti keharusan di Indonesia tapi bukan berarti tidak bisa diabaikan. Hukuman sosial terberat dari tidak membawa oleh-oleh adalah dicap pelit. Cuekin aja, gitu aja kok repot.
Sumber : yahoo.com
1. Ringan dan mudah dibawa
Aturan pertama untuk oleh-oleh adalah cari yang paling ringan dan mudah dibawa, tetapi sesuai dengan karakter penerima oleh-oleh. Semakin kenal Anda dengan orang yang akan diberi oleh-oleh, akan makin mudah mencarinya.
Jika kakak Anda sangat menyukai hal-hal yang berbau etnis, maka carilah benda yang kecil, ringan, dan mudah dibawa, seperti gelang, kalung atau pajangan dari kayu atau bambu, tapi bukan arca batu. Kalaupun ingin memberi benda besar dan berat, sisihkan dana untuk biaya pengiriman dan aturlah pengiriman oleh-oleh tersebut daripada Anda repot membawanya sendiri.
2. Paket hemat
Biasanya toko suvenir juga menjual barang-barang dalam bentuk paket selain satuan. Printilan seperti gantungan kunci dan bolpen tersedia dalam satu paket berisi beberapa buah dengan harga yang lebih murah daripada satuan.
Oleh-oleh semacam ini cocok untuk teman-teman kantor atau kampus. Di samping menghemat budget, nggak akan ada saling iri karena oleh-oleh yang berbeda. Anda pun tak perlu pusing memikirkan berbagai jenis oleh-oleh yang harus dibeli.
3. Makanan dan minuman
Pilihan lain untuk oleh-oleh adalah makanan atau minuman khas setempat. Namun oleh-oleh jenis ini banyak kendalanya: lumayan berat, tidak awet (bila makanan basah), dan cukup repot membawanya.
Kelebihannya, oleh-oleh jenis ini mudah didapat dan tidak perlu memikirkan soal kecocokan karena bisa untuk siapa saja. Dari segi budget pun bisa cukup hemat karena Anda tidak perlu membeli sesuai jumlah orang yang akan diberi. Di kantor, satu loyang kue atau seplastik besar keripik bisa untuk satu departemen.
4. T-shirt
Mengapa di mana-mana dijual t-shirt bertuliskan nama lokasi tujuan? Ya karena T-shirt adalah benda paling awam yang dipakai semua orang dan umumnya orang ingin punya kenang-kenangan yang bisa dipakai.
Selain mudah dikemas di dalam tas karena tinggal dilipat di antara barang-barang lainnya, juga tersedia dalam banyak pilihan desain, warna dan harga. Namun T-shirt bisa jadi tidak praktis dan berharga mahal kalau semua rekan kantor Anda belikan, apalagi bila Anda membeli kaus di AS atau Eropa. Maka pikirkan benar-benar siapa yang akan Anda beri kaus supaya tidak kebanyakan dan kemahalan.
5. Beli di mana
Membeli oleh-oleh di bandara pasti harganya melonjak tinggi. Umumnya orang beli di toko suvenir yang berlokasi dekat pusat turis, tapi biasanya harga barang-barang di sini agak mahal. Jika Anda memang berniat belanja banyak dan punya cukup waktu, carilah pasar atau pertokoan tempat warga lokal biasa berbelanja.
Biasanya harga di tempat-tempat seperti ini lebih murah daripada toko di area pusat turis. Pilihan lain adalah supermarket atau toko yang menyediakan beragam jenis oleh-oleh. Memang lebih mahal daripada pasar, tetapi lebih murah daripada toko suvenir.
6. Ukur kemampuan diri
Jangan memaksakan diri dalam membeli oleh-oleh. Kalau memang tidak ada budget, tak perlu pusing beli oleh-oleh, kecuali Anda diberi uang tunai oleh si penitip untuk beli sesuatu. Memang oleh-oleh hampir seperti keharusan di Indonesia tapi bukan berarti tidak bisa diabaikan. Hukuman sosial terberat dari tidak membawa oleh-oleh adalah dicap pelit. Cuekin aja, gitu aja kok repot.
Sumber : yahoo.com
Cara Membuat Anggaran Jalan-jalan
Kiat merencanakan dan mengatur keuangan perjalanan sebagai berikut:
Tetapkan tujuan
Seperti nasihat seorang perencana keuangan ternama, kiat pertama saya adalah: tetapkan tujuan. Tentu, tujuan yang dimaksud di sini adalah tujuan perjalanan. Apakah di dalam negeri, luar negeri, dalam kota, luar kota? Atau Anda berencana melakukan perjalanan panjang dengan banyak tempat tujuan?
Tujuan perjalanan akan menentukan besar anggaran yang disesuaikan dengan biaya hidup di sana.
Biaya transportasi utama
Hal pertama dan paling mudah dihitung adalah transportasi utama (dari tempat asal ke tempat tujuan, sampai pulang kembali). Misalnya Anda dari Jakarta akan melakukan perjalanan ke Yogya, Bali dan Lombok. Berarti yang Anda hitung adalah:
1. Jakarta-Yogya : tiket bus/travel atau kereta atau pesawat
2. Yogya-Bali : tiket bus/travel atau pesawat
3. Bali-Lombok : tiket bus, tiket ferry, atau pesawat
4. Lombok-Jakarta : tiket bus atau pesawat
Bila Anda memutuskan membawa kendaraan sendiri, hitunglah perkiraan biaya bahan bakar berdasarkan jarak tempuh dan efisiensi penggunaan bahan bakar kendaraan Anda.
Biaya akomodasi
Berapa lama rencana perjalanan Anda? Bahkan jika Anda memiliki waktu yang sangat longgar dan tidak punya batas waktu yang pasti, biaya akomodasi tetap bisa diperkirakan. Tentukan juga jenis akomodasi yang Anda inginkan: hotel berbintang (bintang satu sampai lima), hotel melati, hostel, atau losmen?
Saat ini hampir semua penginapan memiliki website sehingga lebih mudah memperkirakan biayanya. Jika Anda berencana menumpang di rumah saudara atau teman, jangan salah: itu juga ada biayanya. Sesuai adat Indonesia, rikuh rasanya menumpang tanpa bawa oleh-oleh atau membelikan sesuatu bukan?
Biaya makan
Biaya makan memang sangat tergantung pada jenis makanan dan tempat makannya, namun Anda bisa menghitung secara garis besar berdasarkan tempat tujuan dan biaya makan Anda sehari-hari.
Contohnya: biaya hidup di Yogya lebih rendah dari Jakarta. Misalnya di Jakarta Anda biasa menghabiskan Rp 40 ribu sekali makan, maka di Yogya Anda bisa menganggarkan Rp 30 ribu. Tinggal dihitung berapa hari Anda tinggal di Yogya dan mau berapa kali sehari Anda makan. Bila penginapan sudah menyediakan sarapan, tentu Anda tinggal menghitung sisanya.
Biaya ‘printilan’
Perhitungan biaya yang paling sulit dan sering meleset adalah biaya serba-serbi atau "printilan". Biaya ini meliputi: transportasi selama berada di tujuan wisata, tiket masuk tempat wisata, tip, tiket tol, jajan dan biaya tak terduga.
Sebisa mungkin Anda harus mencari informasi mengenai biaya-biaya ini sebelum berangkat, sehingga mempermudah pembuatan anggaran. Tapi jika informasi tersebut tidak tersedia, Anda bisa memperkirakannya dengan mengacu ke biaya makan (karena biasanya, biaya seperti itu berhubungan dengan biaya hidup di daerah setempat).
Sumber : yahoo.com
Tetapkan tujuan
Seperti nasihat seorang perencana keuangan ternama, kiat pertama saya adalah: tetapkan tujuan. Tentu, tujuan yang dimaksud di sini adalah tujuan perjalanan. Apakah di dalam negeri, luar negeri, dalam kota, luar kota? Atau Anda berencana melakukan perjalanan panjang dengan banyak tempat tujuan?
Tujuan perjalanan akan menentukan besar anggaran yang disesuaikan dengan biaya hidup di sana.
Biaya transportasi utama
Hal pertama dan paling mudah dihitung adalah transportasi utama (dari tempat asal ke tempat tujuan, sampai pulang kembali). Misalnya Anda dari Jakarta akan melakukan perjalanan ke Yogya, Bali dan Lombok. Berarti yang Anda hitung adalah:
1. Jakarta-Yogya : tiket bus/travel atau kereta atau pesawat
2. Yogya-Bali : tiket bus/travel atau pesawat
3. Bali-Lombok : tiket bus, tiket ferry, atau pesawat
4. Lombok-Jakarta : tiket bus atau pesawat
Bila Anda memutuskan membawa kendaraan sendiri, hitunglah perkiraan biaya bahan bakar berdasarkan jarak tempuh dan efisiensi penggunaan bahan bakar kendaraan Anda.
Biaya akomodasi
Berapa lama rencana perjalanan Anda? Bahkan jika Anda memiliki waktu yang sangat longgar dan tidak punya batas waktu yang pasti, biaya akomodasi tetap bisa diperkirakan. Tentukan juga jenis akomodasi yang Anda inginkan: hotel berbintang (bintang satu sampai lima), hotel melati, hostel, atau losmen?
Saat ini hampir semua penginapan memiliki website sehingga lebih mudah memperkirakan biayanya. Jika Anda berencana menumpang di rumah saudara atau teman, jangan salah: itu juga ada biayanya. Sesuai adat Indonesia, rikuh rasanya menumpang tanpa bawa oleh-oleh atau membelikan sesuatu bukan?
Biaya makan
Biaya makan memang sangat tergantung pada jenis makanan dan tempat makannya, namun Anda bisa menghitung secara garis besar berdasarkan tempat tujuan dan biaya makan Anda sehari-hari.
Contohnya: biaya hidup di Yogya lebih rendah dari Jakarta. Misalnya di Jakarta Anda biasa menghabiskan Rp 40 ribu sekali makan, maka di Yogya Anda bisa menganggarkan Rp 30 ribu. Tinggal dihitung berapa hari Anda tinggal di Yogya dan mau berapa kali sehari Anda makan. Bila penginapan sudah menyediakan sarapan, tentu Anda tinggal menghitung sisanya.
Biaya ‘printilan’
Perhitungan biaya yang paling sulit dan sering meleset adalah biaya serba-serbi atau "printilan". Biaya ini meliputi: transportasi selama berada di tujuan wisata, tiket masuk tempat wisata, tip, tiket tol, jajan dan biaya tak terduga.
Sebisa mungkin Anda harus mencari informasi mengenai biaya-biaya ini sebelum berangkat, sehingga mempermudah pembuatan anggaran. Tapi jika informasi tersebut tidak tersedia, Anda bisa memperkirakannya dengan mengacu ke biaya makan (karena biasanya, biaya seperti itu berhubungan dengan biaya hidup di daerah setempat).
Sumber : yahoo.com
Kiat Memilih Baju Musim Dingin
Kiat-kiat berikut ini dapat membantu Anda dalam memilih:
Long john
Long john atau thermal underwear adalah pakaian lapis pertama yang menempel di kulit atau setelah pakaian dalam. Pakaian ini terbuat dari katun atau kadang dicampur dengan bahan polyester atau wol sehingga dapat menahan suhu tubuh agar tetap hangat. Bentuknya baju lengan panjang agak ketat dan celana panjang ketat semacam legging.
Ada juga long john yang satu potong, bagian atas dan bawah menyambung seperti baju bayi, dengan deretan kancing di bagian depan. Bila temperatur tidak terlalu dingin, dengan memakai long john ini Anda tidak perlu lagi jaket/sweater tebal sehingga lebih praktis dalam berkemas.
Jaket
Kalau long john masih kurang hangat, siapkan jaket. Sebaiknya jaket jangan asal tebal, tapi perhatikan bahannya. Justru beberapa jaket terlihat tidak tebal tapi sangat hangat. Biasanya jaket jenis ini bagian dalamnya berisi bulu angsa (swan feather). Anda bisa mengecek bahan dari labelnya, seberapa banyak persentase bulu angsa dalam jaket tersebut.
Jaket musim dingin kadang terlihat besar karena dijahit “menggelembung”, tapi lagi-lagi perhatikan bahannya di label. Bila terbuat dari dacron, kurang hangat dibanding bulu angsa. Pilihan lain adalah jaket dari kulit, flanel, atau wol tebal, tapi ini untuk temperatur belasan derajat Celcius saja. Panjang jaket juga beragam, ada yang seukuran pinggang/pinggul, ada yang selutut (overcoat). Tergantung Anda, lebih nyaman pakai yang mana.
Sweater/pullover
Di tempat dengan temperatur rendah, seringkali dibutuhkan beberapa lapis pakaian. Jaket biasanya digunakan saat ke luar ruangan, sementara saat di dalam ruangan, pakaian lapis kedua adalah sweater atau pullover.
Bisa juga jaket dan sweater dipakai bersamaan bila temperatur minus. Baju hangat lengan panjang ini umumnya terbuat dari wol, dengan atau tanpa turtle neck. Beberapa sweater dibuat dengan teknik rajut sehingga walaupun tebal tidak cocok untuk daerah berangin karena memiliki lubang-lubang kecil di sela-sela rajutan. Bila wol dianggap terlalu tebal, pilih yang berbahan fleece.
Bawahan
Sebaiknya hindari pemakaian jins di daerah dingin karena bahan jins bisa jadi tidak membuat hangat, malah berat karena basah terkena salju dan susah keringnya. Akan lebih baik memakai celana yang terbuat dari kain tebal atau wol. Untuk sepatu, boots adalah pilihan terbaik.
Jika tidak, pakailah sepatu tertutup dan kenakan kaus kaki atau stocking. Karena salju itu licin, pilihan saya adalah sepatu hiking karena bagian alasnya bergerigi sehingga tidak mudah slip. Kaus kaki pun ada yang terbuat dari bahan tebal dengan model jahitan khusus yang membuat kaki terasa hangat dan nyaman, contohnya kaus kaki untuk trekking.
Aksesoris
Beberapa aksesoris yang sebaiknya disiapkan adalah syal, topi, penutup telinga, dan sarung tangan. Syal di sini bukan syal gaya berupa selembar kain atau rajutan panjang yang sedang nge-trend di Indonesia, tetapi syal yang berfungsi untuk menghangatkan.
Biasanya terbuat dari wol yang lumayan tebal dan cukup panjang untuk dililitkan beberapa lapis di leher. Topi memang berfungsi untuk menghangatkan kepala, tapi ada baiknya memilih topi wol yang juga bisa dipakai untuk menghangatkan telinga karena telinga adalah bagian tubuh yang sangat rentan dengan hawa dingin.
Alternatif lain adalah penutup telinga yang bentuknya seperti ear phone di mana bagian penutup telinganya terbuat dari wol atau bahan sintetis. Untuk sarung tangan, pilih yang benar-benar lekat di jari sehingga tidak menyulitkan gerakan. Pilih bahan yang terbuat dari kulit, wol, maupun fleece.
Sumber : yahoo.com
Long john
Long john atau thermal underwear adalah pakaian lapis pertama yang menempel di kulit atau setelah pakaian dalam. Pakaian ini terbuat dari katun atau kadang dicampur dengan bahan polyester atau wol sehingga dapat menahan suhu tubuh agar tetap hangat. Bentuknya baju lengan panjang agak ketat dan celana panjang ketat semacam legging.
Ada juga long john yang satu potong, bagian atas dan bawah menyambung seperti baju bayi, dengan deretan kancing di bagian depan. Bila temperatur tidak terlalu dingin, dengan memakai long john ini Anda tidak perlu lagi jaket/sweater tebal sehingga lebih praktis dalam berkemas.
Jaket
Kalau long john masih kurang hangat, siapkan jaket. Sebaiknya jaket jangan asal tebal, tapi perhatikan bahannya. Justru beberapa jaket terlihat tidak tebal tapi sangat hangat. Biasanya jaket jenis ini bagian dalamnya berisi bulu angsa (swan feather). Anda bisa mengecek bahan dari labelnya, seberapa banyak persentase bulu angsa dalam jaket tersebut.
Jaket musim dingin kadang terlihat besar karena dijahit “menggelembung”, tapi lagi-lagi perhatikan bahannya di label. Bila terbuat dari dacron, kurang hangat dibanding bulu angsa. Pilihan lain adalah jaket dari kulit, flanel, atau wol tebal, tapi ini untuk temperatur belasan derajat Celcius saja. Panjang jaket juga beragam, ada yang seukuran pinggang/pinggul, ada yang selutut (overcoat). Tergantung Anda, lebih nyaman pakai yang mana.
Sweater/pullover
Di tempat dengan temperatur rendah, seringkali dibutuhkan beberapa lapis pakaian. Jaket biasanya digunakan saat ke luar ruangan, sementara saat di dalam ruangan, pakaian lapis kedua adalah sweater atau pullover.
Bisa juga jaket dan sweater dipakai bersamaan bila temperatur minus. Baju hangat lengan panjang ini umumnya terbuat dari wol, dengan atau tanpa turtle neck. Beberapa sweater dibuat dengan teknik rajut sehingga walaupun tebal tidak cocok untuk daerah berangin karena memiliki lubang-lubang kecil di sela-sela rajutan. Bila wol dianggap terlalu tebal, pilih yang berbahan fleece.
Bawahan
Sebaiknya hindari pemakaian jins di daerah dingin karena bahan jins bisa jadi tidak membuat hangat, malah berat karena basah terkena salju dan susah keringnya. Akan lebih baik memakai celana yang terbuat dari kain tebal atau wol. Untuk sepatu, boots adalah pilihan terbaik.
Jika tidak, pakailah sepatu tertutup dan kenakan kaus kaki atau stocking. Karena salju itu licin, pilihan saya adalah sepatu hiking karena bagian alasnya bergerigi sehingga tidak mudah slip. Kaus kaki pun ada yang terbuat dari bahan tebal dengan model jahitan khusus yang membuat kaki terasa hangat dan nyaman, contohnya kaus kaki untuk trekking.
Aksesoris
Beberapa aksesoris yang sebaiknya disiapkan adalah syal, topi, penutup telinga, dan sarung tangan. Syal di sini bukan syal gaya berupa selembar kain atau rajutan panjang yang sedang nge-trend di Indonesia, tetapi syal yang berfungsi untuk menghangatkan.
Biasanya terbuat dari wol yang lumayan tebal dan cukup panjang untuk dililitkan beberapa lapis di leher. Topi memang berfungsi untuk menghangatkan kepala, tapi ada baiknya memilih topi wol yang juga bisa dipakai untuk menghangatkan telinga karena telinga adalah bagian tubuh yang sangat rentan dengan hawa dingin.
Alternatif lain adalah penutup telinga yang bentuknya seperti ear phone di mana bagian penutup telinganya terbuat dari wol atau bahan sintetis. Untuk sarung tangan, pilih yang benar-benar lekat di jari sehingga tidak menyulitkan gerakan. Pilih bahan yang terbuat dari kulit, wol, maupun fleece.
Sumber : yahoo.com
Langganan:
Postingan (Atom)